Peluang Usaha Ternak Ayam Petelur dan Ayam Potong, Serta Analisa Modal dan Keuntungannya

Peluang Usaha Ternak Ayam Petelur dan Ayam Potong, Beserta Analisa Modal dan Keuntungannya -- Perkiraan Modal dan Keuntungan Usaha-Bisnis Ternak Ayam Petelur dan Ayam Potong (broiler), Rincian Biaya Modal Usaha Ternak Ayam Petelur dan Ayam Potong, Peluang dan Analisa Usaha Ayam Petelur dan Ayam Potong beserta Keuntungannya, Analisa Usaha Ayam Petelur dan Ayam Potong, Modal Ternak Ayam Petelur dan Ayam Potong, Budidaya Unggas Petelur Sukses.

https://www.lokerpns.web.id/

Informasi mengenai peluang beternak ayam, beserta analisa modal dan keuntungannya sangat diperlukan bagi Anda yang berkeinginan untuk memulai bisnis ini. Baik petelur maupun potong, sama-sama memiliki prospek yang cukup baik untuk dijalankan sebagai usaha yang menguntungkan meski dengan membuka peternakan ayam membutuhkan modal yang cukup besar.

Telur merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat, karena itulah harga telur cenderung tidak stabil di pasaran. Pada waktu-waktu tertentu, harga telur melonjak drastis, di lain hari justru menurun. Kelonjakan harga telur dipengaruhi karena pasokan produksi yang tidak seimbang dengan permintaan pasar. Telur-telur diproduksi oleh ayam petelur (layer hens).

Naik turunnya harga juga dialami oleh daging ayam. Harga daging ayam juga sering berubah-ubah seiring naik-turunnya permintaan pasar dan pasokan. Daging ayam bisa berasal dari ayam negeri (broiler) maupun ayam kampung. Lazimnya yang sering dikonsumsi masyarakat dan dijual di pasar-pasar tradisional maupun supermarket adalah daging ayam broiler yang cenderung lebih murah.

Sebelum Anda mulai berbisnis, tentu Anda harus terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu. Mulai dari modal hingga analisa keuntungan. Baik dengan membuka peternakan ayam petelur maupun peternakan ayam potong sama-sama menguntungkan selama Anda paham betul bagaimana cara memulainya.

A. Memulai Usaha Ternak Ayam Petelur dan Ayam Potong

1. Analisis Usaha Peternakan Ayam Petelur

Sebelum Anda mulai membangun peternakan ayam petelur Anda, Anda wajib melakukan serangkaian analisa bisnis terlebih dahulu untuk menimbang-nimbang untung ruginya. Mulailah dengan membaca buku panduan beternak ayam petelur yang bisa Anda beli di toko buku atau bisa juga mencari informasi melalui internet, bila perlu cetaklah agar Anda bisa membacanya dimana saja.

Berbekal dari informasi-informasi tersebut, Anda dapat memperkaya diri Anda dengan ilmu serta menambah kepercayaan diri Anda untuk mulai membuka peternakan ayam petelur. Anda jadi bisa mengetahui bagaimana cara membangun kandang yang tepat, memberi pakan ayam-ayam, pemberian vaksin, vitamin dan sebagainya, hingga bagaimana cara memanen telur-telur.

Dari situlah Anda juga jadi lebih paham caranya membedakan ayam yang sehat dengan ayam yang sakit. Perlu kita ketahui bahwasanya penyakit pada unggas sangat mudah sekali menular pada kawan-kawannya, sehingga jika Anda tidak memahami cara menangani ayam sakit, maka ayam-ayam petelur lainnya bisa ikut tertular. Tentu akan sangat merugikan jika sampai ayam-ayam tersebut mati.

Selain pemberian pakan, vitamin dan vaksin dengan tepat, dengan membaca buku panduan beternak ayam petelur, Anda juga bisa lebih memahami cara merawat kandang ayam agar tetap bersih dan bebas bibit penyakit yang dapat membahayakan ayam-ayam hingga cara untuk menangani limbah peternakan ayam Anda atau kotoran yang dihasilkan ayam-ayam tersebut.

2. Modal yang diperlukan

Untuk memulai beternak ayam petelur dan ayam potong, diperlukan modal yang tidak sedikit. Jika Anda ingin ‘bermain’ di skala menengah ke bawah, setidaknya modal yang harus Anda sediakan kurang lebih sekitar 15 juta rupiah. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan masih bisa dijangkau oleh masyarakat kelas menengah, maka peternakan ayam petelur dan ayam potong cukup bisa mendatangkan profit.

Semakin besar modal Anda akan semakin besar peluang untuk memperoleh profit. Profit akan semakin besar jika Anda sudah paham bagaimana cara merawat ayam petelur, cara panen, hingga cara untuk memasarkan produk hasil peternakan ayam petelur Anda. Tanpa salah satu dari poin-poin tersebut, maka Anda lebih rentan menghadapi kegagalan.

Tidak sedikit orang yang jadi tergiur dengan keuntungannya yang cukup menggiurkan meski hanya bermodal 15 juta rupiah saja. Setidaknya dengan modal tersebut, sudah cukup untuk Anda meraih profit yang berlipat ganda.

3. Pemilihan Lokasi Kandang

Setelah Anda memiliki modal dan sudah siap untuk memulai peternakan ayam Anda, maka sekarang saatnya pemilihan lokasi yang tepat untuk membangun kandang ayam. Kriteria lokasi yang strategis untuk peternakan hewan, termasuk unggas, adalah yang jauh dari pemukiman warga. Itulah sebabnya, hampir tidak pernah kita menemukan lokasi peternakan ayam di tengah kota.

Hal ini dikarenakan limbah kotoran ayam berbau cukup menyengat. Ditambah lagi dengan bau khas yang dihasilkan dari bulu unggas akan sangat mengganggu masyarakat. Jika Anda tidak ingin mendapatkan masalah, pastikan peternakan ayam berada kurang lebih 1-2 kilometer dari pemukiman warga. Dengan demikian, bau khas unggas dan limbah yang dihasilkannya dapat diminimalisir.

4. Membangun Kandang Ayam

Ada beberapa hal lain yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan saat membangun kandang. Mulailah dengan memilih material yang terbaik untuk kandang. Pilihlah kayu bambu yang cukup umurnya, kayu untuk usuk dan pilar penyangga, genteng, semen, pasir, batu bata, paku dan material lain yang diperlukan dalam pembuatan kandang.

Karena lokasi kandang cukup jauh dari pemukiman, pertimbangkan juga untuk membangun sebuah gubuk kecil dan sebuah MCK sebagai tempat beristirahat atau berteduh di kala hujan tiba saat Anda sedang mengurus ayam-ayam. Persiapkan juga beberapa alat pendukung seperti cangkul, sekop, sendok semen, dan peralatan kebersihan lainnya.

Pastikan kandang ayam tetap steril dengan membuat kandang ayam semaksimal mungkin dengan desain yang dapat menghalau masuknya polusi udara. Polusi udara juga merupakan salah satu penghambat produksi ayam petelur dan ayam potong.

Buatlah kandang dengan pintu dan ventilasi yang menghadap ke arah cahaya matahari. Cahaya matahari pagi sangat baik untuk tumbuh kembang ayam serta dapat membunuh jamur dan bibit penyakit dalam kandang ayam. Kandang ayam yang sehat juga harus memiliki suhu serta kapasitas udara yang cukup stabil dan baik.

Jangan lupakan juga saranan dan prasarana kandang lainnya seperti alas untuk lantai, tempat makan dan minum ayam, tempat khusus untuk anak-anak ayam, tempat khusus untuk telur dan ayam potong yang siap panen. Pastikan juga lampu dan penerangan cukup. Lampu neon dapat membantu suhu ruangan tetap hangat ketika malam hari tiba.

5. Pemilihan Bibit Ayam yang Berkualitas

Setelah menentukan lokasi pembangunan kandang untukusaha ternak ayam Anda, sekarang saatnya untuk menentukan pemilihan bibit ayam serta pakannya. Penting bagi Anda untuk memilih supplier bibit ayam yang terbaik di wilayah Anda. Kenapa harus yang dekat wilayah Anda? Karena hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian jika ayam-ayam ada yang mati di jalan saat sedang proses pengiriman.

Bibit ayam sangat berpengaruh pada kualitas dan hasil produksi. Sortir satu per satu bibit ayam agar tidak ditemukan ada yang cacat atau sakit, sehingga tidak berpotensi menular ke yang lain. Bibit ayam yang terbaik adalah yang terlihat lincah dan dari indukan yang bagus juga.

Bibit ayam yang berkualitas memiliki nafsu makan yang baik, bulunya halus serta ukurannya juga pas. Bobotnya kurang lebih berkisar antara 35 hingga 40 gram. Untuk bibit ayam petelur, yang terbaik adalah jenis pullet dan harga bibit ayam satu ini cukup terjangkau, hanya Rp 5.200,- saja per ekornya. Sangat cocok dijadikan sebagai starter.

6. Pemilihan Pakan Ayam

Pemilihan pakan ayam juga tak kalah penting demi keberlangsungan peternakan ayam Anda. Anda bisa memilih pakan ayam konsentrat misalnya crumble, pallet hingga tepung dedak yang akan disesuaikan dengan jenis serta umur ayam.

Untuk ayam yang masih berusia 5 minggu, sebaiknya berilah pakan pre-starter. Sedangkan untuk ayam yang sudah berusia antara 6 hingga 19 minggu, mulailah gunakan pakan ayam starter. Pemberian pakan pada ayam yang sudah berusia 11 minggu juga akan berbeda. Sebaiknya beri pakan grower sehingga ayam-ayam tersebut dapat terstimulasi untuk menghasilkan telur.

Untuk mendapatkan hasil telur yang maksimal dengan kualitas yang bagus, Anda bisa memberikan pakan laying phase. Dengan hasil panen yang maksimal, maka hasil danprofit dari bisnis peternakan ayam petelur Anda juga akan lebih maksimal.

B. Perbedaan Ayam Petelur dan Ayam Potong

1. Ayam Petelur

Ayam petelur dengan ayam potong tentu berbeda, dari segi jenis dan budidayanya. Ayam petelur memiliki performa spesifik, yakni mudah dibudidayakan melalui pemeliharaan yang terpadu sehingga ayam petelur juga dapat menghasilkan telur yang berkualitas. Di kalangan masyarakat, ayam petelur juga dikenal dengan sebutan ayam merah.

Keturunan ayam petelur yang biasa dibudidayakan di Indonesia adalah leghorn (tipe ringan) serta Hysex dan Ross(tipe medium). Leghorns merupakan ayam petelur yang sangat baik karena menghasilkan telur berwarna putih dengan sistem pemeliharaan diberi air minum sesering mungkin. Sedangkan untuk tipe medium, perbandingan konversi pakan ke telur unggul berkisar 190 gram per dosin telur.

Oleh sebab itu, ayam petelur tipe medium cenderung memiliki tubuh yang lebih padat dan bobot yang lebih berat karena bisa dijadikan jenis dwiguna (bisa petelur dan bisa potong). Namun menurut pengembangannya dalam bisnis peternakan, ayam petelur tipe ringan maupun tipe medium pemeliharannya relatif tidak jauh berbeda.

2. Ayam Potong

Ayam potong di kalangan masyarakat disebut dengan ayam bibit putih. Sesuai dengan jenisnya, ayam ini diproduksi untuk diambil dagingnya. Keturunan ayam potong yang biasanya dibudidayakan di Indonesia adalah CP 707, Hybro dan Starbro.

Secara fisik, keturunan-keturunan tersebut mempunyai kualifikasi yang mirip, yakni berbadan tegap, berbulu putih, dengan jengger dan pial berwarna merah serta warna bulunya kuning cerah ketika Day Old Chick (DOC). Perbedaan masing-masing keturunan terletak pada performa serta pencapaian beratnya dalam setiap pemeliharaan. Tentu ini akan berpengaruh pada profit dari peternakan.

C. Analisa Lainnya dari Usaha Budidaya Ayam Petelur

1. Estimasi atau Perhitungan Awal

Dengan modal awal bisnis peternakan ayam Anda kurang lebih Rp 15.000.000  maka Anda sudah bisa membeli bibit ayam dengan jumlah kurang lebih 100 ekor, untuk pembuatan kandang, serta pembelian pakan dan vitamin. Dengan modal yang minim, Anda akan lebih cepat menikmati keuntungan dari hasilnya serta dapat menekan angka kerugian.

Dari modal awal tersebut, Anda sudah bisa membuat kandang ayam dengan estimasi Rp 8.000.000,-. Sementara itu, untuk kebutuha bibit ayam, ambil paling minim 100 ekor dengan harga kurang lebih Rp 5.200,- per ekor = Rp 5.200.000,- untuk pembelian bibit.

Rincian lainnya, membeli pakan ayam berupa pakan konsentrat seberat 3 kilogram dengan harga Rp 5000 = Rp 15.000, pakan beras jagung 6 kilogram x Rp 2.500 = Rp 15.000 dan bekatul 2 kilogram x Rp 1.000 = Rp 2.000. Total biaya pakan kurang lebih Rp 32.000,-. Biaya ini belum termasuk pemberian vitamin, vaksin dan alternatif pakan lainnya untuk memaksimalkan hasil produksi.

2. Estimasi atau Perhitungan Keuntungan

Lanjut ke estimasi atau perhitungan profit dari ternak ayam petelur. Jika setiap hari ayam-ayam membutuhkan pakan senilai Rp 32.000,- maka dapat dikira-kira, Anda memerlukan kurang lebih Rp 1.000.000 hingga ayam mencapai usia panen.

Perkiraan untung seharinya adalah sekitar Rp 40.000 diambil dari hasil 6 kilogram telur dari 100 ekor ayam dengan harga normal telur ayam di pasaran Rp 12.000. 6 kilogram x Rp 12.000 = Rp 72.000 – Rp 32.000 maka hasilnya Rp 40.000. Setidaknya dalam sebulan Anda bisa mengantongi laba kotor Rp 1.200.000,-.

Tidak berhenti sampai disitu,manfaat laindari beternak ayam petelur masih bisa didapat dari hasil penjualan kotoran ayam sebagai pupuk kandang serta bulu-bulu ayam yang sudah tidak produktif lagi. Belum jika dikembangbiakkan, maka profityang bisa Anda peroleh semakin besar.

D. Keuntungan Lain Beternak Ayam Petelur dan Ayam Potong

1. Telur dan Daging yang Berkualitas

Baik ayam potong maupun ayam petelur, perawatan kandang dan pemberian vaksin dan vitamin mungkin tidak jauh berbeda. Selain itu, keduanya sama-sama memiliki manfaat yang cukup banyak. Akan lebih menguntungkan lagi, jika Anda dapat merawat ayam-ayam dengan baik sehingga dapat menghasilkan telur maupun daging ayam yang berkualitas pula.

Khusus untuk ayam petelur, biasanya jika sudah memasuki usia tidak produktif lagi maka ayam akan dijadikan sebagai ayam potong. Meski demikian, tentu saja daging ayam petelur tidak sebaik kualitas daging ayam broiler atau ayam khusus potong. Namun setidaknya ini dapat menambah profit bagi Anda yang memiliki usaha peternakan ayam petelur.

Hingga saat ini, baik telur maupun daging ayam sama-sama menjadi salah satu komoditi di pasar dan supermarket. Mengingat bukan hanya rumah tangga saja yang membutuhkannya, melainkan juga sektorlain seperti industri makanan maupun restoran dan tempat makan.

2. Dimanfaatkan Kotorannya

Nilai lebih dari peternakan ayam, baik ayam petelur maupun potong adalah dengan dimanfaatkan kotorannya sebagai pupuk kandang. Anda bisa menjual pupuk kandang dengan harga kurang lebih 3-7 ribu rupiah per kilogram-nya. Anda bisa menjualnya ke petani maupun ke masyarakat umum. Dari 100 ekor ayam saja, kemungkinan besar Anda sudah bisa memperoleh 10-15 kilogram kotoran.

3. Dimanfaatkan Bulunya

Tidak berhenti sampai disitu saja, masih ada profit lain yang bisa Anda peroleh dari usahabeternak ayam petelur maupun ayam potong, yaitu dengan memanfaatkan bulu-bulunya. Untuk ayam petelur mungkin hasilnya kurang maksimal karena bulu ayam hanya bisa didapat setelah ayam sudah tidak memproduksi telur lagi dan siap untuk dipotong.

Sedangkan untuk ayam potong, karena panennya selalu setiap hari maka bulu-bulu yang terkumpul juga akan semakin banyak sehingga dapat dijual ke pengepul-pengepul bulu ayam untuk dijual ke industri kemoceng dan kerajinan dari bulu ayam lainnya.

Bacaan Terkait : Ide Usaha di Desa dengan Modal Kecil yang Menjanjikan dan Menguntungkan

Dari informasi mengenai peluang usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong, dapat diambil kesimpulan bahwa ini merupakan bisnis yang masih sangat potensial dijalankan di Indonesia. Bukan hanya karena pangsa pasarnya yang luas, omset yang besar dan juga kemudahan dalam memperoleh bibit unggul, ternak ayam juga cukup terjangkau biayanya dan mudah pelaksanaannya.