Pengertian Resiko Usaha, Jenis-jenis Resiko Usaha, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Resiko Usaha, Jenis-jenis, Contoh, dan Cara Mengatasinya -- Pengertian Resiko Usaha, Jenis-jenis Resiko Usaha, Contoh Resiko Usaha, Cara Mengatasi Resiko Usaha, Faktor Penyebab Timbulnya Resiko Usaha, Menganalisis Adanya Resiko dari Usaha yang Dijalani, Contoh Usaha dan Resikonya, Jenis Peluang Usaha dan Resikonya, Bisnis Resiko Kecil Untung Besar, Usaha / Bisnis dengan Resiko Rendah, Cara Meminimalisir Resiko Kerugian dari Usaha Kita.

https://www.lokerpns.web.id/

Menjalankan sebuah usaha bukan berarti kita akan mendapatkan kesuksesan dengan gampang tanpa ada permasalahan. Justru dengan memanfaatkan peluang usaha kita dipaksa untuk menjadi pribadi yang berani, mempunyai tekad yang tinggi, serta harus mampu memenej segala sesuatu mengenai usaha yang kita bangun untuk mendapatkan hasil usaha yang maksimal seperti yang kita harapkan. 

Dalam perjalanannya, bisnis pasti akan mengalami permasalahan dan kendala. Hal tersebut sudah pasti terjadi. Tidak ada usaha yang berjalan dengan mulus dan lancar tanpa halangan apa pun. Namun, apabila kita mempelajari strategi bisnis dan peluang usaha setidaknya kita bisa meminimalisir resiko kerja yang terjadi. 

Di dalam usaha atau bisnis kita tidak bisa hanya mengharapkan keuntungan atau margin namun juga harus siap dengan segala resiko usaha yang ada termasuk dengan kerugian. Resiko dalam usaha bukan hanya terjadi karena human eror atau kesalahan manusia namun juga bisa karena faktor dari luar seperti kondisi keuangan di lingkungan atau juga bisa karena kecelakaan kerja dan juga salah penerapan strategi di lapangan. 

Setiap pelaku usaha pasti pernah mendapatkan suatu permasalahan namun mereka yang sukses dan menang adalah mereka yang tidak menyerah dan tetap bangkit kembali setelah mendapatkan maslah. Mereka memperbaiki, mengevaluasi dan juga membaca peluang baru untuk menata strategi yang akan mereka gunakan untuk kembali bangun dan tidak mendapatkan kegagalan untuk kedua kalinya. 

Jadi secara umum, resiko usaha adalah permasalahan atau suatu kejadian yang dapat timbul saat kita menjalankan sebuah usaha. Resiko tersebut dapat menimbulkan kerugian dan juga hancurnya suatu usaha. Maka anda harus memahami terlebih dahulu berbagai resiko yang dapat terjadi agar dapat mengantisipasi dan bisa bertindak saat anda mengalami sebuah masalah resiko usaha. 

A. Definisi dari Resiko Usaha

Berdasarkan Kerugian 

Berdasarkan kerugian yang ditimbulkan, resiko usaha dapat di golongkan menjadi dua resiko usaha, yaitu resiko spekulatif dan resiko murni. 

1. Resiko Spekulatif 

Merupakan resiko usaha yang tidak selalu menimbulkan kerugian. Namun juga bisa menimbulkan peluang keuntungan. Misalkan usaha yang mempunyai resiko spekulatif adalah tanam modal di bursa efek. Kita berani mengambil resiko untuk terjun di bisnis tersebut.

Namun resikonya bukan hanya menderita kerugian namun kita juga bisa mendapatkan keuntungan yang nilai dan kisaran jumlahnya terkadang bisa sangat besar.  

Apabila kita bermain bursa efek, maka saat perusahaan yang sahamnya kita beli mengalami kegagalan maka sudah dipastikan kita juga akan menerima kerugian. Begitu juga sebaliknya apabila perusahaan mendapatkan profit atau laba kita juga pastinya mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan saham atau deviden yang kita miliki.

2. Resiko Murni 

Merupakan resiko yang hanya menimbulkan kerugian. Jadi untuk resiko murni tidak mendapatkan keuntungan sekecil apa pun. Contoh usaha yang menimbulkan resiko murni antara lain, kebakaran, pencurian, kecelakaan, maupun bencana alam. Jadi dengan kejadian tersebut usaha bisa mengakibatkan kerugian bahkan kebangkrutan hingga usaha atau bisnis bisa terhenti. 

Berdasarkan Kontrol

Berdasarkan kontrol, resiko usaha dapat dikelompokkan menjadi golongan berikut ini : 

1. Resiko yang bisa dikendalikan 

Resiko ini bisa dicontohkan dalam perkara berikut ini, sebuah perusahaan membaca sebuah peluang yang bisa meluncurkan sebuah produk. Mereka membuat produk baru dan menerjunkannya ke pasaran. Hingga berbulan-bulan produk yang dijual ternyata tidak laku sehingga untuk mengembangkan modal yang dikeluarkan saja tidak mampu apalagi untuk mendapatkan keuntungan. 

Untuk menghindari resiko yang semakin besar, maka bisa dikendalikan dengan mengubah strategi, misalkan melakukan promosi dan juga mengubah cara pemasaran serta mengevaluasi penyebab produk yang diluncurkan tidak laku di pasaran. Oleh karena itu, dengan diadakannya evaluasi maka kerugian akibat resiko usaha bisa di minimalis dan tidak berujung kebangkrutan. 

2. Resiko tidak bisa dikendalikan 

Merupakan resiko yang tidak bisa dikendalikan dan dihindari. Misalkan saja kebakaran, kecelakaan, bencana alam atau bisa dengan penipuan. Maka resiko kerja ini tidak bisa dihindari dan diprediksi. Banyak usaha yang gulung tikar alias bangkrut akibat resiko usaha yang tidak bisa dikendalikan dan berada di luar nalar manusia. Oleh karena itu untuk anda bisa kembali bangkit dan membangun usaha baru dengan  membaca peluang yang tepat agar mendapatkan balik modal yang cepat juga.  

Dengan kembali bangkit dan membuka usaha baru lagi maka kita akan mendapatkan kembali penghasilan, dengan perlahan apabila kita gigih maka bisa mendapatkan suatu usaha yang besar dan kuat. 

B. Jenis-jenis Resiko Usaha Menurut Para Ahli

1. Resiko Produksi

Resiko ini muncul saat kita yang dikejar oleh target dan permintaan pasar melakukan pembuatan barang secara mengawur. Biasanya terjadi pada perusahaan pakaian atau tekstil.  Peluang emas yang di dapatkan dan permintaan pasar yang meningkat membuat perusahaan memproduksi tekstil dan pakaian secara massal. Alhasil mereka tidak mampu mempertahankan kualitas produk.

Kadang produk yang kita buat cacat di jahitan, atau bisa juga karena jahitan kurang rapi sehingga mendapatkan komplain dari pelanggan dan juga menurunkan pasaran produk yang dijual. Oleh karena itu sebaiknya kita tetap mengoptimalkan hasil produk yang kita buat agar mendapatkan kualitas produk yang terjamin tetap mempertahankan sumber daya manusia yang mengolah. 

2. Resiko Pemasaran 

Suatu peluang usaha menjadi tidak maksimal biasanya terjadi karena kesalahan promosi atau pemasaran. Jadi sebaik dan sebagus apa pun produk yang anda buat apabila anda tidak bisa memasarkan produk tersebut maka produk itu tidak dapat di jual di pasaran. 

Jadi hal yang paling penting dalam penjualan adalah pemasaran. Kalau kita bisa memasarkan barang yang kita produksi maka barang kita akan mudah dikenal oleh masyarakat dan penjualan pun bisa optimal dan sesuai dengan target yang dicanangkan. 

Saat penjualan bisa mencapai target maka bukan hanya modal yang cepat kembali namun juga bisa mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan. Usaha pun akan berkembang dengan pesat. Namun saat produk yang di hasilkan tidak bisa dijual atau di pasarkan, walaupun peluang nya bagus namun salah pemasaran bisa membuat kerugian bahkan fatalnya usaha akan terhenti dan bangkrut.  

3. Resiko SDM

Biasanya usaha yang sudah mulai berkembang akan menambah sumber daya manusia atau sering disebut dengan karyawan atau pegawai untuk membuat usaha berjalan dengan lancar dan juga semakin menunjukkan angka perkembangan. Namun, dalam memilih karyawan atau pegawai yang akan kita ajak bekerja sama dalam usaha harus lah mereka yang terpilih.

Memilih karyawan memang bukan lah hal yang sepele, kita harus selektif dan juga mengetahui profil dari calon karyawan tersebut.Untuk mendapatkan karyawan yang terpilih tentunya kita harus melakukan proses seleksi, biasanya dilakukan dengan wawancara atau juga bisa lengkap dengan tes psikotes. 

Pemilihan karyawan penting karena sering sekali peluang usaha terbuang sia-sia karena kesalahan dari sumber daya manusianya. Seperti kelalaian yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja, kebakaran misalnya, bisa juga mereka tidak disiplin dan teledor sehingga proses produksiterhambat, bisa juga karena kurang tanggung jawab, tidak jujur dan sebab lainnya yang menyebabkan usaha kurang berkembang bahkan bisa juga menyebabkan kerugian. 

Sehingga mengingat pentingnya sumber daya manusia untuk sebuah usaha maka lakukan lah dengan cermat sangat perekrutan karyawan. Agar bisa berkembang bersama dan meraih kesuksesan seperti yang diinginkan. 

4. Resiko Finansial 

Namanya usaha atau bisnis, pendapatan atau income per bulannya tidak lah sama. Menjalani sebuah usaha kita tidak bisa terpacu dengan nominal. Karena kadang akan mendapatkan untung atau income yang besar namun tak jarang mendapatkan hasil yang sedikit bahkan bisa juga justru rugi. Menjalankan sebuah bisnis kita harus siap rugi. Mempersiapkan pula finansial kita apabila sesuatu masalah terjadi pada usaha yang kita bangun. 

5. Resiko Lingkungan 

Dalam membaca sebuah peluang usaha kita juga harus cermat dengan memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar tempat usaha yang akan kita bangun. Misalkan kita membangun sebuah usaha pabrik pakaian. Tentu saja kita akan berurusan dengan limbah. Seperti limbah dari warna pakaian yang tersisa. Bagaimana penanganan limbah tersebut harus kita pikirkan terlebih dahulu.

Jangan sampai usaha yang kita bangun menimbulkan kerugian untuk masyarakat di lingkungan tempat usaha. Dan juga sebaiknya pastikan tempat usaha  yang akan di bangun merupakan tempat yang bebas sengketa. Sehingga saat usaha sudah berkembang kita tidak akan dipusingkan harus mencari tempat baru karena persoalan tempat lama yang sengketa.

Biasanya untuk tempat yang sering sengketa adalah lahan untuk dagang makanan, seperti warteg misalnya. Sering kali pedagang warteg menempati tempat ilegal milik orang yang bisa menimbulkan sengketa. Saat usaha sedang berjalan lancar dan mulai berkembang pesat, tiba-tiba kita harus mencari lahan baru. Tentu saja ini hal yang penting karena bisa menyebabkan pasaran yang resmi dan perkembangan usaha terganggu. 

6. Resiko Teknologi 

Saat ini usaha yang laris manis dan banyak diminati pelanggan adalah usaha yang dapat di akses dengan mudah. Tentu saja menggunakan perangkat seperti PC, HP dan sebagainya untuk membuat produk kita terkenal dan informasi mengenai produk kita dapat di akses oleh semua orang. 

Penggunaan internet memang sangat mempengaruhi sebuah usaha seperti diketahui peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk saat ini adalah penawaran melalui media sosial dan juga blog atau website yang dengan mudah di akses oleh internet. 

Apabila HP, komputer, laptop, atau PC lainnya rusak atau eror maka sudah dipastikan usaha kita akan terganggu. Oleh karena itu untuk meminimalisir resiko karena teknologi ini sebaiknya lakukan perawatan atau servis secara berkala.  

7. Permintaan Pasar 

Saat ini banyak produk yang booming atau tren di pasaran hanya dalam waktu beberapa bulan saja atau sering disebut dengan musiman. Seperti misalkan baju model sekarang yang sedang hits adalah model kebaya kutu baru, maka hampir semua perusahaan pakaian memproduksi model pakaian ini. Di pasar atau toko pun akan sangat dengan mudah menemukan pakaian jenis ini.

Namun saat kita memikirkan sepuluh atau lima tahun yang akan datang, apakah model tersebut masih hits atau bahkan mungkin sudah tidak laku di pasaran. Oleh karena itu anda harus memaksimalkan peluang dengan melakukan inovasi-inovasi yang terus dikembangkan dan diperbaharui agar usaha anda masih berjalan lancar dan juga produk yang anda hasilkan masih bisa memenuhi kebutuhan pasar.  

8. Resiko Inovasi 

Dalam berinovasi sebaiknya dipertimbangkan secara matang mengenai keadaan pasar dan juga keadaan lingkungan serta pola masyarakat yang sedang berkembang saat itu. Jangan sampai karena berinovasi kita justru membuat produk yang sudah ada menjadi tidak menarik di pasaran lagi. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dan kerugian setelah mereka melakukan inovasi karena salah dalam penerapan inovasi dan tidak cermat membaca peluang pasar. 

9. Resiko Bermitra atau Bekerja Sama 

Mempunyai mitra atau rekan kerja sama tidak selamanya berbuah manis. Karena banyak perusahaan yang gulung tikar karena mengalami kerugian setelah mereka melakukan kerja sama. Sebaiknya dalam memilih mitra anda pikirkan secara matang terlebih dahulu dan juga selektif. Karena berurusan dengan uang, walaupun kawan bisa menjadi lawan. 

Jadi sebaiknya anda cermat dalam memilih mitra untuk bekerja sama. Kenali terlebih dahulu orang tersebut dan juga lakukan perjanjian-perjanjian tertulis yang jelas sehingga apabila terjadi suatu permasalahan bisa jelas langkah apa yang diambil untuk menyelesaikannya. Begitu juga untuk pembagian profit dan juga pembagian resiko kerugian apabila terjadi resiko usaha. 

10. Peraturan Pemerintah 

Kebijakan dan aturan pemerintah kadang mengganggu peluang usaha yang sudah kita dapatkan. Pemerintah terkadang membuat aturan dan kebijakan yang mengganggu jalannya usaha kita. Misalkan kebijakan harga bahan baku yang digunakan, seperti perusahaan roti yang harga gandumnya naik, maka kita juga tetap harus mengikuti alur pemerintahan yang ada.

Selain itu juga memiliki usaha dan bisnis tidak bisa berjalan di kuar garis peraturan pemerintah. Kita tetap harus mematuhi peraturan-peraturan dan juga larangan yang diterapkan oleh pemerintah. Misalkan dengan tidak memproduksi makanan dengan campuran zat-zat yang dilarang digunakan di Indonesia. Jangan sampai usaha yang kita bangun di cekal oleh pemerintah. 

11. Pengembangan 

Saat usaha kita berkembang dan menunjukkan perkembangan yang signifikan, pastinya kita ingin membuka peluang usaha yang lain. Namun sebelum memulai peluang usaha tersebut sebaiknya anda cermati dahulu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Seperti permintaan pasar terhadap produk tersebut, tanggapan atau respons masyarakat dan juga margin atau keuntungan yang di dapatkan. 

Banyak perusahaan yang gagal justru saat mereka mencoba membuka peluang baru. Usaha yang lama sudah berjalan lancar, dengan membuka usaha yang baru banyak yang justru menjadi bangkrut karena usaha baru yang salah strategi penerapan. Jadi sebaiknya jika anda belum mempunyai cukup skill di usaha yang baru, lebih baik kembangkan terlebih dahulu usaha yang lama. Banyak juga orang yang sukses hanya dengan satu usaha tanpa mengembangkan bentuk usaha yang lain. 

C. Langkah-Langkah Mengatasi Resiko Usaha yang Terjadi

Untuk mengatasi resiko usaha yang terjadi, maka ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi resiko tersebut. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan sebuah resiko usaha :

1. Identifikasi Resiko

Kenali resiko apa yang terjadi di perusahaan kita. Dengan mengetahui jenis resikonya kita akan tahu langkah yang akan diambil.

2. Rangking Kerugian

Buatlah daftar atau skala kerugian yang timbul. Dari banyaknya resiko yang terjadi, resiko mana yang menimbulkan kerugian paling besar sehingga dapat diselesaikan terlebih dahulu.  

3. Penyelesaian Masalah 

Sebagai pemilik usaha, selain harus cermat dalam membaca peluang anda juga harus pintar dalam penyelesaian masalah atau resiko yang terjadi. Langkah dan solusi apa yang diambil anda harus bisa menentukannya. 

Terdapat 4 sikap dalam menyikapi resiko usaha, yaitu :
  • Risk Avoidance (Menghindari Resiko)
  • Risk Reduction (Mengurangi Resiko)
  • Risk Transfer (Memindahkan Resiko)
  • Risk Retention (Menerima Resiko)

4. Monitoring dan Review

Setelah berhasil mengidentifikasi, membuat daftar kerugian, dan menyelesaikan masalah, selanjutnya harus lebih waspada terhadapat resiko usaha yang mungkin bisa terjadi. Anda dapat memonitor usaha anda dengan menggunakan hasil review yang telah didapatkan. Anda  juga bisa memilih strategi yang lebih baik agar tidak mengalami kerugian di masa mendatang.


Itulah ulasan mengenai Mengenal Resiko Usaha yang Bisa Terjadi dari Usaha yang Dijalani. Dengan mengetahui resiko usaha yang mungkin saja bisa terjadi, maka Anda telah tahu cara-cara mengatasinya. Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat untuk Anda semua.